Bocah 6 Tahun di Jember Keracunan Usai Konsumsi Chiki Ngebul
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur menerima laporan bahwa satu anak berusia enam tahun diduga keracunan nitrogen cair setelah mengonsumsi jajanan Chiki Ngebul di wilayah setempat.
"Anak berinisial G (6) yang tinggal di Kecamatan Puger telah mengonsumsi Chiki Ngebul yang dibeli di wilayah Kecamatan Kencong, kemudian timbul gejala dalam pencernaan seperti mual, muntah, nyeri dan diare," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dr Koeshar Yudyarto di Jember, dilansir Antara, Jumat (13/1).
Dia menjelaskan gejala tersebut timbul terus selama beberapa hari kemudian dan hasil diagnosanya anak itu dinyatakan mengalami infeksi pada pencernaan, kemudian dilakukan pemeriksaan dan diperlukan tindakan operasi bedah.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Kapan gejala Foodborne Illness muncul? Untuk kontaminan yang memerlukan masa inkubasi, gejalanya mungkin tidak muncul selama berjam-jam hingga berhari-hari, tergantung penyebab dan jumlah konsumsinya.
-
Apa itu radang usus pada anak? Radang usus adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan usus anak-anak.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kapan gejala infeksi bakteri ini muncul? Selain itu, pengidap hanya akan mengalami gejala tukak lambung saat infeksi yang terjadi sudah parah.
"Pasien anak tersebut sudah menjalani operasi dan kondisinya dikabarkan membaik di salah satu rumah sakit swasta di Jember, namun masih perlu penanganan intensif dari tim medis. Kami terus memantau perkembangannya," tuturnya.
Ia menjelaskan penggunaan nitrogen cair untuk makanan tidak boleh langsung dikonsumsi karena bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti sesak napas, infeksi pada pencernaan, dan trauma pada organ pencernaan.
"Kami gencar melakukan sosialisasi dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung nitrogen cair seperti Chiki Ngebul karena membahayakan kesehatan, sehingga konsumsi makanan yang sehat," katanya.
Dinkes Jember melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak ada lagi kasus keracunan nitrogen cair melalui jajanan Chiki Ngebul dengan menggandeng pihak Satpol PP untuk memberikan imbauan kepada para pedagang agar menjual jajanan yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
"Kami juga melakukan sosialisasi kepada tiga rumah sakit daerah untuk bisa melakukan penanganan apabila sewaktu-waktu terdapat pasien dengan gejala dugaan keracunan nitrogen cair dan sebanyak 50 puskesmas juga diminta untuk gencar sosialisasi bahaya makanan Chiki Ngebul," ujarnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan nitrogen cair tidak digunakan untuk pangan siap saji dan rekomendasi itu dikeluarkan sebagai langkah merespons kasus keracunan setelah mengonsumsi Chiki Ngebul di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.
Kemenkes membeberkan efek mengonsumsi makanan mengandung nitrogen cair yang tertuang dalam Surat Edaran KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji.
Mengonsumsi makanan tersebut yang olahannya tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP) menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit.
Selain luka bakar, menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesulitan bernapas yang cukup parah.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki berusia 7 tahun tersebut mengeluhkan bahwa ia mencium bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaBPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca SelengkapnyaSakit perut melilit pada anak adalah keluhan yang sering dialami dan bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaPria itu mengungkapkan keluhan tentang sakit perut dan perasaan kembung yang dialaminya.
Baca SelengkapnyaTubuh membutuhkan istirahat untuk melawan infeksi atau zat berbahaya, sehingga menghindari makanan berat sementara waktu adalah tindakan yang tepat
Baca SelengkapnyaTerjadinya infeksi saluran kemih pada anak perlu disadari orangtua dengan cepat untuk mencegahnya jadi parah.
Baca SelengkapnyaVirus yang menyerang berhubungan dengan hati dan usus.
Baca SelengkapnyaKondisi anak tiba-tiba muntah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaInfeksi shigella atau yang juga dikenal sebagai shigellosis, adalah jenis infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan.
Baca Selengkapnya